08 April 2009

Menyiasati Koneksi Internet Lambat

Browsing adalah kegiatan utama berinternet, meskipun tujuan utamanya misalnya mau buka email. Saat ini semuanya bisa dilakukan dengan web browser, apalagi jika memakai browser yang canggih semacam Firefox 3 atau Chrome, hampir semua efek-efek CSS, manipulasi layer dan gambar-gambar transparan bisa ditampilkan dengan baik. Teknik-teknik fetching data dengan AJAX sudah merupakan hal lumrah yang tidak lagi menjadi masalah.

Aplikasi-aplikasi Web 2.0 sedang menjamur dan semakin menjadi standar. Akibatnya, orang menjadi mudah dan nyaman melakukan kegiatannya, alias tanpa perlu lagi mengalami banyak flicker atau layar menjadi blank karena menanti datangnya data dari server. Sekarang, sembari menanti datangnya data, user masih bisa membaca sidebar, atau newsflash, atau pernak-pernik lainnya. Contoh yang bagus dari aplikasi Web 2.0 ini adalah halaman iGoogle.

Namun demikian, bukan berarti aplikasi Web 2.0 bisa dikatakan lebih unggul dan lebih gegas dibandingkan aplikasi konvensional (non Ajax). Coba saja perhatikan gmail, jika koneksi lambat akan menyarankan user untuk berpindah ke interface HTML biasa, karena loading data melalui mekanisme Ajax memakan waktu lebih lama.

Aplikasi berbasis Ajax biasanya memakai banyak library javascript yang akan dimuat pada saat pertama kali halaman diakses. Sehingga, koneksi yang lambat bisa membawa petaka. Library tidak sepenuhnya termuat, konten bisa terlambat, bahkan bisa jadi tampilan menjadi tidak karu-karuan, entah elemen yang kurang, atau berita terpotong, dst. Kondisi ini makin diperparah dengan banyaknya script atau library cross site atau lintas domain yang disambungkan ke halaman tersebut. Misalnya dalam mengakses facebook, user tidak hanya mengakses konten dari facebook, tetapi banyak yang diambil dari luar facebook, perhatikan status bar browser ketika aplikasi diakses.

Itulah kenapa perlu dibuat mekanisme degradasi ke interface standar, manakala user lebih cocok diberi tampilan standar, entah karena browsernya, atau karena koneksinya, atau memang karena hal-hal lain, misalnya aplikasi diakses dari ponsel. Biasanya interface alternatif ini bertampilan apa adanya, seadanya dan fiturnya kurang, karena memang hanya berisi materi dan fasilitas terpenting saja. Atau dengan kata lain, interface alternatif ini semata-mata dibuat untuk kondisi yang serba terbatas.

Nah, meskipun mengakses halaman non Ajax (interface alternatif), bisa jadi karena koneksi yang terlalu lambat mengakibatkan halaman web tidak dapat diakses. Ini bisa terjadi, misalnya bila mengakses internet dari rumah memakai modem 3G, namun karena coverage 3G masih terbatas, koneksi turun tingkatnya ke GPRS, itupun sinyalnya masih di level 2-3!


Kiatnya, coba akses internet lewat browser yang ringan dan cepat. Berikut ini adalah daftar browser yang aku pasang di AAO menggunakan Ubuntu Jaunty:
  1. Firefox 3.0.8, lambat dalam loading aplikasi dan lambat pula mengakses internet, apalagi dengan tambahan banyak sekali ekstensi; namun demikian tetap menjadi broeser utama untuk kegiatan harian.
  2. Kazehakase versi 0.5.4 berbasis libxul 1.9.0.3, cepat loadingnya namu lambat mengakses internet, malah tanpa ada informasi yang ditampilkan di status bar. Jadi user tidak tahu kazehakaze sedang meload apa, atau sampai berapa persen. Satu-satunya petunjuk yang menandakan halaman masih loading adalah kursor mouse dalam keadaan BUSY. Kazehakaze tidak di apt-get remove, karena masih diperlukan dalam pengujian software.
  3. Opera 10.00, cepat loadingnya dan lumayan cepat mengakses internet, lebih cepat dibandingkan firefox, namun tampilannya kadang kacau. Opera memang strict dalam aturan-aturan tampilan, dan kadang meskipun menurut validator OK, di Firefox juga OK, ada saja elemen yang tidak pas ditampilkan di Opera. Kelemahan lain adalah kurangnya ekstensi.
  4. Dillo, amat cepat loadingnya, cepat juga mengakses internet, namun kelemahan utamanya adalah tidak mendukung frame, CSS dan javascript sangat minim. Semata-mata hanya untuk mengakses dokumen HTML.
  5. NetFront, cepat loadingnya, lambat akses internet. Tampilan kacau, akhirnya langsung uninstall.
  6. Lynx, text browser, liwat konsol, loadingnya amat cepat dan cepat pula mengakses internet. Karena tampilannya hanya teks, maka otomatis CSS, script dan frame tidak didukung.
  7. Links2, teks dan framebuffer, loadingnya amat cepat dan cepat mengakses internet. Mendukung frame, tetapi tidak mendukung CSS dan javascript. Bisa menampilkan gambar (yang model frame buffer). Browser ini menjadi alternatif jika koneksi sedang super lambat, sekedar untuk googling dan baca-baca.
Jika kita memerlukan akses internet untuk membaca berita, maka aplikasi feed reader amat perlu. Di sini aku memakai Liferea. Kebanyakan situs sekarang ini menyediakan feed. Beberapa situs hanya menyediakan judulnya saja, tetapi ada juga yang menyediakan judul dan sekaligus isi artikelnya secara lengkap. Misalnya, situs smashingmagazine.com menyediakan feed secara utuh judul dan artikelnya, sementara suaramerdeka.com hanya menyediakan judul dan sebaris kalimat saja (belum 1 paragraf). Lumayan.


6 tanggapan:

cah bontot said...

Lie, aku mau tanya apa ada softwr free yg bisa untuk mov converter tapi yg nggak cuma convert 50% ? aku wis searcheing nggak ketemu nih atau ada cara lain ya ? tks

solie said...

Kalo di linux bisa memakai ffmpeg, klo windows coba donlot MediaCoder

cah bontot said...

sdh pakai mediacoder ...bisa Sol...tapi bgmn caranya spy bisa diburning ke CD ...aku coba dg Nero ...dianya nggak bs baca filenya...atau di mediacoder nggak bisa di save dlm bentuk file AVI atau yg sejenisnya ya ?

solie said...

Cb formate diconvert ke mpg,kayake nero suport. Klo ttp ngga bisa cb pakai dvd author

Anonymous said...

Makin ngenet makin trsa btpa ndesonya aku ini, ngenet pake ponsel, stting gprsnya dah bkin pusing, baca artikelnya mas Solie tmbh ngelu, jaringan sering lost, ponsel btrynya drop, nasib.... Nasib...., mas aku pake nokia 27ooclassic, itu lho mas setting gprs indst@durasi susah bnget, tlg mas...

solie said...

indosat durasi kayaknya yg penting settingan apn dan user/password: APN=indosatgprs, username=indosat@durasi,
password=indosat@durasi