Back to DOS

Kembali ke DOS adalah mengingat masa lalu, sekitar 7-8 tahun yang lalu. Aku pertama kali mengenal komputer adalah DOS plus WP (word perfect), game Golden Axe, lalu WS, Pascal, Assembler dan Chi Writer. Waktu itu aku sama sekali tidak tertarik dengan lotus dan dbase, karena menurutku program-program itu untuk kantoran, dan aku nggak tertarik dengan pekerjaan kantoran. Padahal waktu itu temanku (dan sodara amat jauh) Feri Widiasmara sudah menasehatkan aku untuk belajar database, terutama clipper, karena menurutnya, di masa depan semua hal akan berurusan dengan database. Sekarang Feri sudah lulus dari IF ITB, spesialisasinya (sub jurusan, konsentrasi, peminatan) katanya juga database.

Nah, kemarin aku install FreeDOS beta 9, dengan memakai GUI OpenGEM, Arachne dan LCARS24. Aku sangat senang dengan tampilan dan cara kerja LCARS24, maniak Star Trek yang bikin. Jadi meskipun full GUI support 800x600x16, mouse nggak perlu ada, dan kalaupun ada tidak bisa dipakai. Semua menu memakai keyboard. Kamu harus coba untuk merasakannya. Banyak aplikasi menarik yang disertakan dalam LCARS24, antaranya editor dan viewer teks, html dan image, juga aplikasi rotasi tata surya (ephemeris). Dulu JanuX juga akan kubuat semacam itu dengan modal framebuffer dan pygame.

Namun, karena DOS, maka keterbatasan hiburan juga terasa. Meskipun terdapat player musik dan video untuk DOS, namun soundcard yang didukung hanya sound-blaster dan soundcard yang bisa mengemulasikannya, selain itu, nggak bisa. Ini yang membedakannya dengan Linux, sama-sama kecil dan ringan, namun Linux sudah mendukung banyak hardware.