19 June 2005

Akhirnya Novel SuSE 9.1

Kemarin dapat bonus CD SuSE 9.1 karena beli bukunya. Kenapa aku beli? Bukan aku, tapi mereka yang perlu. Aku dikontak oleh salah satu vendor hardware di Semarang, katanya banyak operasi sweeping Windows, sehingga dia untuk sementara memasang linux dikantornya. Masalahnya, katanya kesulitan memasang printer.

Oke, setelah tak periksa, ternyata memakai Mdk 9.1 dan instalasi tipikal full semua ada. Printer yang dipakai HP 3535 yang sebenarnya sudah terdeteksi namun tidak tersedia driver yang cocok. Daripada pusing-pusing nggak keruan, Mandrake aku buang dan ganti dengan SuSE 9.1 yang cuma satu CD itu. Well, cukup lama instalasinya tapi oke semua. Setting lancar. Khas SuSE.
Aku pulang dan install juga. Memang SuSE personal ini benar-benar untuk aplikasi desktop sehari-hari. Server tidak ada, juga development hilang. Bahkan python basic pun nggak ada. Tapi memang begitulah yang dimaksudkan, dan segera KDE aku ganti dengan KDE 3.3. Hmm, not so good. Payahnya, aku kehilangan source KDE 3.4 yang bulan lalu ku download.
Sebelum mengganti KDE tentunya harus masuk X dulu. Nah, disini timbul masalah karena VGA card yang kupakai adalah nvidia. Yast2 (sax) tidak mampu mengkonfigurasi, bahkan dengan opsi vesa. Komputer macet, untuk booting pun tidak mau (respawing to fast, suspend 5 menit or such).

Pemecahannya harus masuk ke single mode dahulu setelah nonaktifkan hotplug (kernel opt NOHOTPLUG=1). Pasang driver nvidia dari vendornya (nvidia.com), edit manual XF86Config (driver "nv" --> driver "nvidia", load "glx") dan harusnya tidak masalah. Nah, tinimbang repot, tak kopi saja konfignya Slack ke SuSE. Memang sih, Slack 10 sudah bukan XF86Config, tapi xorg.conf, tapi aku lihat sama saja semua opsi dan aturan konfignya.
Coba startx, dan langsung jalan dengan lancar, setelah lebih dulu memamerkan logo nVidia itu.

Aku senang SuSE karena semua aplikasi yang dibutuhkan tersedia, hingga user tidak perlu cari sana sini, kompilasi, dan tidak jadi, karena kurang ini itu. Ya kalau mereka sering online, kalau tidak? Satu-satunya sumber paling dari majalah info linux.

Aku nggak suka SuSE karena beratnya. Dibandingkan dengan distro lain, SuSE terasa yang paling berat, terutama jika konfig dengan yast. Jadi meskipun di harddisk-ku ada SuSE-nya, sehari-hari jarang aku pakai. Paling hanya untuk testing sesuatu.

Sedikit tip, bagi mereka yang suka LAMP (linux, apache, mysql, php/perl/python), aku sangat sarankan untuk download XAMPP (www.apachefriends.org), soalnya tanpa perlu install macem-macem, kompilasi ini itu, semua sudah dalam genggaman: apache2, php 4 dan php 5, eAccelerator, perl, ssl, ssi, webalizer, proftp, dan modul tambahan jika mau: tomcat dan mod_python. Cukup ekstrak xampp???.tar.gz ke misal /opt, lalu /opt/lampp/lampp start. Bila mau otomatis/praktis, masukkan ke rc.local Modul-modul PHP juga lengkap (*.so atau kelas *.php): postgresql, mysql, sqlite (built in PHP 5), ming, pdf, excell.

0 tanggapan: