08 September 2008

WD external HDD, suck

Bonus external SATA 160GiB yang kemarin ntu tuh, baru kemarin broken. Anjrit tenan... Apakah karena sering tak bawa kesana-kemari? Mungkin saja...

Tapi yang namanya portabel kan mesti dibawa-bawa toh? Buktinya portabel HDD lain milik teman-teman beres-beres aja tuh :(

Kalau tak lihat-lihat, ternyata memang materi WD nggak begitu kuat sih, dipencet sana-sini sepertinya terkesan mau penyok!. HDD aku yang lama, Hitachi dan Toshiba, dipencet-pencet nggak melesek tuh... Anjrit sekali lagi.

Payahnya, bonus WD itu tidak termasuk dalam garansi 1 tahun. Vendornya mengatakan bahwa yang digaransi hanya Eee nya saja.

Untuk mengobati hati yang kesal (puasa tidak kuasa menahan kesal), aku iseng-iseng mengkompress folder /usr ke dalam Squashfs. Aku coba berkali-kali selalu mentok di angka 54%. Ditinggal lama, barangkali memang prosesnya lama, tidak juga menunjukkan progress.

Akhirnya aku pecah dua, yakni /usr/bin dikompress ke /.fs/bin.sfs dan /usr/share ke /.fs/share.sfs. Hasil akhirnya cukup fantastis. Dari semula instalasi memakan space 2,7GiB, setelahnya menjadi 1,7 GiB! Artinya, hasil akhir ini dapat dimasukkan ke Eee 700 milik my beloved wife :) yang cuma 2GiB.

Aplikasi? Wah, banyak bung... Mulai dari OpenOffice 2.4, Vym, Liferea, Ekiga, Tomboy, Rhytmbox, VLC, Totem, Notecase, qOrganizer, dll. Pokoknya semua bawaan Lontara minus Evolution dan Planner. Evolution aku pikir aku nggak perlu, dan planner bisa ditangani oleh qOrganizer atau malah Tomboy. Masih kurang untuk development? Untungnya paket build-essential, Geany dan XML-editor sudah aku masukkan, termasuk lighttpd, php dan mysql. Pokoknya komplt dah! Puas pokoknya...

jadinya, mesin kecil nggak harus pakai distro kecil macam puppy atau slax, bisa saja pakai lontara atau hardy heron standar, cuma yang mesti diingat adalah kernel yang harus diganti dengan versi Eee, supaya semua hardware berjalan dengan lancar. Kadang untuk mencapai ukuran kecil, orang-orang sering juga menggunakan WM yang ringan, semisal openbox atau XFCE.

Oia, untuk mencapai space sekecil itu, selain squashfs, aku hapus juga /usr/share/doc dan /usr/share/man, wong kedua tempat itu nyaris tidak pernah aku gunakan ...:)

Terakhir, semalam aku ganti OEM logo BIOS, jadinya citarasa Maz Solie, dan sedikit string di BIOS juga aku ubah dikit... Iseng-iseng aja, caranya mudah, donlot aja paket AMItool/MMtool. Berikut file bitmap yang aku masukkan menjadi splash boot yang baru:


Itu gambar harus BMP 640x480 16 color... aku coba warna hitam total dengan tulisan kuning/merah, tidak muncul sama sekali, ya akhirnya jadi seperti itu.

3 tanggapan:

Anonymous said...

Kenopo kok nganggo dikompress /usr ke dalam Squashfs?

solie said...

dikompres yo ben free space-e nambah to

Anonymous said...

squashfs iku opo kang?
Bisa diterangno?