03 June 2007

QTparted suck!

Hmm, nginstall mini-pentoo 2006.1 (turunan gentoo) ke harddisk agar permanen, maka aku menjalankan pinstaller, yang kemudian menjalankan qtparted, yang kemudian aku resize partisi debian etch/lenny/sid yang mencapai 10 GB, yang kemudian proses berjalan lancar (boot installer dilewati, karena sudah ada), yang kemudian restart hingga selesai, yang kemudian debian dan feisty (hm, dua debian disatu laptop?) untuk sementara dianggurkan, yang kemudian aku tidak tahu errornya, karena grub aku pasang di partisi FAT32, yang kemudian baru tahu setelah mau kopi file ini-itu dari debian ke pentoo, yang kemudian ternyata semua partisi linux --mencakup reiserfs dan XFS-- tidak dikenali.

Kemudian aku masuk ke grafpup, yang kemudian menjalankan rxvt, lalu menjalankan reiserfsck, kemudian muncul komplain, yang kemudian aku jalankan prosedur standar recovery reiserfs, yakni reiserfsck --fix-fixable, yang kemudian memaksaku menjalankan reiserfsck --rebuild-tree, yang bahkan kemudian memaksaku menjalankan reiserfsck --rebuild-sb, Fcuk! Semua gagal, yang kemudian berarti semua data, koleksi, donlotan yang mencapai 7GB dari internet musnah!

Kemudian dari sini --tentu saja-- aku menyalahkan qtparted, yang mana pertama kali aku pakai langsung bermasalah, yang dahulu aku pakai gparted tidak bermasalah. Apalagi setelah googling, masalah yang sama terjadi pada beberapa orang, yang umumnya mengalami crash setelah memakai qtparted, atau setelah menjalankan resize-reiserfs, yang dulu aku memakainya namun juga lancar-lancar tuh...

Tapi untunglah, soalnya meskipun 7 GB itu donlotan semua, namun rata-rata adalah file-file paket *deb, yang mana tidak akan hilang selama internet masih ada, yang berarti mirror debian selalu hidup, yang berarti aku masih bisa mengambilnya dari sana. Data-data aku backup di FAT32 :p, meskipun sering dikuya-kuya, namun malah aman tenteram. Ini --tentu saja-- tidak otomatis membuat FAT32 --dan windows-- jempolan, karena minimnya interaksi dengan FAT32 itu maka ia jadi aman, lain itu nggak ada yang istimewa. Sama saja jika partisi linux lain nggak pernah disentuh atau dimount, atau diresize, selamanya juga akan aman

Kalau kau memakai Linux, amat jarang kamu tidak memanfaatkan space, amat jarang melakukan eksperimen ini-itu yang berujung bahaya. Namun meskipun seringkali diingatkan bahwa backup itu penting, aku jarang tuh melakukan backup :p --buang waktu saja :p

Kalau kau memakai Windows, amat jarang utak-atik sana-sini, paling jalankan aplikasi ini-itu, kena virus, data ilang, sama saja toh :p semua berujung bahaya :p

Pasti ada kesalahan peletakan/penggeseran blok ini semestinya disana, dan seterusnya, yang mana aku coba pakai partisi recover umum yang dikemas oleh HirenBootCD, namun ternyata juga gagal, hmm, nasib!

So, nggak pakai linux lagi? lho, apa hubungannya? Qtparted bermasalah ya biarin to, nggak usah dipakai, pakai lainnya, misalnya Gparted, atau cfdisk, atau malah parted sekalian (don't try/use this if you're under age!), bukannya seluruh sistem. Kalau baik hati, mestinya aku melaporkan hal ini ke developer qtparted, namun tampaknya kasus semacam ini sudah ada beberapa di milis, maka kemungkinan besar masalahnya sudah sampai ke si developer. Wong yang ngalami orang luwar negeri, lain dengan aku disini yang malah ngomel sendiri dan mutung nggak mau makai lagi :p

Pelajaran penting? Mungkin juga...

2 tanggapan:

Anonymous said...

Lha mulakno kang, backup operation & procedure kuwi wigatos sanget. Yen wus ilang kaya ngene lha yo repot tho, kudhu ngundhuh meneh, kesuwen.

Tapi carita ne lumayan lucu, iso digeguyu. Akhire yo butuh "jendela-jendela" sing dikuya-kuya. Pancen ra ana sing sempurna lan paripurna. Yen pengen eksperiman kudu dhuwe kompie minimal 2, sing siji nggo kerja serius, sing siji nggo eksperimen, dadi aman. Yen wus ngene sing jenenge backup data kuwi dadi penting, akhire ya buang-buang waktu juga toh nggo download ulang....

ha ha ha

solie said...

mendemo prax :p